Scroll to Continue Reading
Berapa Rata-Rata Gaji kontraktor di Indonesia?
Tutup

Berapa Rata-Rata Gaji kontraktor di Indonesia?

Berapa Rata-Rata Gaji kontraktor di Indonesia?

Banyak orang bercita-cita untuk menjadi seorang kontraktor. Berapa rata-rata gaji kontraktor sebenarnya?

Kontraktor merupakan salah satu profesi yang menggiurkan karena gaji yang ditawarkan cukup besar. 

Namun tugas yang diembannya juga tidak sedikit, mulai dari perencanaan, pengawasan hingga manajemen waktu.

Dibutuhkan keahlian khusus untuk menjadi kontraktor yang profesional, tidak semua orang bisa untuk menjalankan profesi ini.

Bagi Anda yang penasaran dengan gaji kontraktor, yuk simak informaisnya di bawah ini.

Berapa Gaji Kontraktor di Indonesia?

Nominal gaji yang akan didapatkan oleh seorang kontraktor tentu berbeda-beda. 

Ada yang berdasarkan nilai proyek yang dikerjakan, tidak sedikit juga yang mendapatkan gaji dengan sistem bulanan.

Umumnya, untuk level teknisi sendiri akan mendapatkan gaji mulai dari Rp6 juta hingga Rp15 juta perbulan. 

Kemudian untuk seorang yang sudah menempati posisi direktur, gajinya mulai dari Rp20 jutaan. 

Setiap perusahaan kontraktor tentu memiliki ketentuan tersendiri terkait dengan gaji.

Tidak sedikit kontraktor yang mengawali gajinya mulai dari Rp4 jutaan. Khususnya bagi mereka yang baru lulus dan mendapatkan pekerjaan.
Kontraktor Harus Lulusan Apa

Kontraktor Harus Lulusan Apa?

Pendidikan menjadi hal yang penting untuk menjadi seorang kontraktor. 

Tidak semua orang cocok untuk menekuni profesi ini karena membutuhkan keahlian khusus.

Umumnya untuk menjadi seorang kontraktor harus lulusan Teknik Sipil. 

Lulusan ini tentu memahami betul bagaimana membuat stuktur bangunan yang memang sangat dibutuhkan bagi seorang kontraktor.

Selain itu, ada jurusan lain yang juga dapat bekerja di bidang kontruksi yakni Arsitektur. 

Namun tugasnya berbeda karena Arsitektur hanya merancang sebuah desian bangunan untuk kemudian direalisasikan ke bangunan nyata.

Keduanya sama-sama penting karena tugasnya saling berkaitan. Jadi tidak ada salahnya jika lulus dari teknik sipil ataupun arsitektur untuk terjun menjadi kontraktor.

Dari Mana Keuntungan Kontraktor?

Menjadi kontraktor memang menjadi dambaan banyak orang karena dianggap menawarkan keuntungan yang besar. 

Umumnya, keuntungan kontraktor sebesar 10% dari nilai proyek yang dikerjakan. 

Meski pada kenyataannya, bisa jauh lebih besar daripada itu.

Sebagai contoh, ketika mengerjakan proyek senilai Rp100 juta, maka kontraktor akan mendapatkan keuntungan minimal Rp10 juta.

Dalam menentukan keuntungan, kontraktor biasanya akan mempertimbangkan biaya risiko. 

Sehingga ketika ada suatu hal yang tidak diinginkan terjadi, dapat diatasi dengan baik.

Berapa Modal Usaha Kontraktor?

Untuk mendirikan usaha kontraktor membutuhkan modal yang tidak sedikit. 

Modal ini digunakan mulai dari membuat badan usaha baik CV maupun PT. 

Untuk mendirikan badan usaha tersebut, dibutuhkan anggaran mulai dari 10 hingga 50 juta. 

Anggaran tersebut belum termasuk untuk sewa kantor, mmebayar karyawan, modal cadangan untuk proyek, pembelian peralatan kerja dan sebagainya.

Nominal modal pastinya tentu tidak bisa dipatokkan, semua bisa disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Tingkatan Kontraktor Berdasarkan Nilai Proyek

Tingkatan Kontraktor Berdasarkan Nilai Proyek

Kontraktor dibedakan menjadi beberapa tingkatkan berdasarkan nilai proyek yang dikerjakan. Berikut detailnya.

1. Kontraktor Kecil

Kontraktor ini biasanya menangani proyek-proyek yang lebih kecil.
  • K-1: Kontraktor berskala kecil dengan nilai kontrak maksimal Rp 1 miliar.
  • K-2: Kontraktor berskala kecil dengan maksimal nilai kontrak sebesar Rp 1,75 miliar.
  • K-3: Kontraktor berskala kecil dengan nilai maksimal kontrak pekerjaan sebesar Rp 2,5 miliar. 

2. Kontraktor Menengah

Untuk cakupan kontraktor menengah ini terbilang lumayan besar. Biasanya mengerjakan proyek seperti rumah mewah, dan sebagainya.
  • M-1: Kontraktor berskala menengah yang melaksanakan pekerjaan dengan nilai kontrak maksimal Rp 10 miliar. Mereka dapat menangani proyek-proyek menengah hingga besar.
  • M-2: Kontraktor berskala menengah yang melaksanakan pekerjaan dengan nilai kontrak maksimal Rp 50 miliar. Biasanya, mereka terlibat dalam proyek-proyek yang lebih kompleks dan besar.

3. Kontraktor Besar

Nilai proyek dari kontraktor besar ini sangat meggiurkan. Mereka akan mengerkan beberapa proyek seperti mall, gedung perkantoran dan sebagainya.
  • B-1: Kontraktor berskala besar yang melaksanakan pekerjaan dengan nilai kontrak maksimal Rp 250 miliar. Mereka memiliki kapasitas untuk menangani proyek-proyek besar dan kompleks.
  • B-2: Kontraktor berskala besar yang melaksanakan pekerjaan dengan nilai kontrak tidak terbatas. Mereka dapat mengambil peran dalam proyek-proyek mega dan skala besar.

Kesimpulan

Gaji kontraktor di Indonesia termasuk besar dibandingkan dengan profesi lain. Apalagi jika sudah menempati posisi penting di sebuah perusahaan.

Kontraktor yang sudah mengerjakan proyek-proyek besar akan mendapatkan gaji yang jauh lebih tinggi. Ini yang menjadi salah satu alasan banyak orang ingin menekuni profesi ini.