Berapa Gaji Seorang Arsitek di Indonesia?

Berapa Gaji Seorang Arsitek di Indonesia?

Berapa Gaji Seorang Arsitek di Indonesia?

Menjadi seorang arsitek menjadi salah satu impian sebagian orang. Salah satu alasannya karena gaji seorang arsitek yang terbilang lumayan besar.

Arsitek bisa menjadi pilihan profesi bagi siapapun yang pandai mengambar. Dalam pekerjaannya, seorang arsitek harus mampu membuat desain bangunan semenarik mungkin.

Lantas, berapa gaji seorang arsitek? Yuk caritahu bareng-bareng.

Berapa Gaji Seorang Arsitek di Indonesia?

Profesi arsitek memang dikenal memiliki gaji yang lumayan besar. Apalagi ketika mengerjakan proyek besar seperti hotel ataupun rumah sakit.

Bagi yang penasaran dengan gaji seorang arsitek, berikut ini kisarannya.


Posisi Gaji Rata-rata
Arsitek Rp15.700.000
Desainer Arsitektur Rp15.000.000
Perancang Arsitektur Rp6.310.000
Manajer Arsitektur Rp23.700.000
Teknisi Arsitektur Rp8.650.000
Konsultan Arsitektur Rp21.300.000
Manajer Estimasi Arsitektur Rp17.900.000
Penulis Spesifikasi Arsitektur Rp5,780,000
Asisten Manajer Arsitektur Rp20.700.000
Perancang CAD Rp6.720.000
Manajer CAD Rp13.700.000
Asisten Desain dan Dekorasi Rp6.720.000
Manajer Desain Rp20.100.000
Pengawas Penyusunan Rp11.500.000
Manajer Fasilitas dan Proyek Rp21.800.000
Perencana Fasilitas Rp11.900.000
Asisten Desain Interior Rp5.750.000
Interior Desainer Rp12.900.000
Desainer Dapur Rp7.800.000
Arsitek Lanskap Rp18.500.000
Seniman Lanskap Rp10.400.000
Penata Taman Rp9.020.000
Teknisi Pemetaan Rp5,460,000
Perancang Mekanik Rp7.570.000
Fotogrametris Rp6.690.000

Di bagian arsitek memang ada banyak bagian dari yang memiliki gaji terbesar higga paling rendah. Nominal gaji memang disesuaikan dengan posisinya di dalam sebuah proyek itu sendiri.

Apakah Menjadi Arsitek Harus Kuliah?

Untuk menjadi seorang arsitek, pada dasarnya membutuhkan pendidikan kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana. 

Melalui pendidikan ini nantinya Anda bisa lebih leluasa dalam belajar karena akan diajarkan oleh dosen yang tentunya sudah berpegalaman.

Terlepas dari hal itu untuk menjadi arsitek bisa saja tidak menempuh pendidikan kuliah. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti kursus.

Dengan cara ini, kemungkinan besar Anda akan lebih cepat menjadi arsitek mengingat dalam kursus tersebut akan diajarkan secara langsung, bahkan sembari praktik.

Namun semua itu kembali ke pribadi seseorang, karena untuk menjadi arsitek yang terpenting adalah kemampuannya.

Jadi mau kuliah terlebih dahulu, atau langsung mengambil kursus tidak menjadi masalah asal skillnya mumpuni.

Arsitek Ambil Jurusan Apa?

Secara umum, seorang arsitek yang menempuh pendidikan tinggi akan mengambil jurusna arsitektur.

Perlu diketahui bahwa arsitektur adalah seni dan ilmu merancang serta membangun sebuah bangunan fisik.

Dengam mengambil jurusan arsitektur di perguruan tinggi, akan memberikan pemahaman mendalam terkait dengan prinsip-prinsip desain, konstruksi, dan estetika yang diperlukan untuk menciptakan bangunan yang fungsional dan estetis.

Jurusan ini sebenarnya sangat relevan dengan siapapun yang suka menggambar. Kemampuan ini sangat diperlukan untuk memvisualisasikan ide menjadi sebuah desain.

Apa Gelar Sarjana Arsitektur?

Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi, tentu akan mendapatkan gelar. Untuk gelar sarjana arsitektur sendiri adalah Sarjana Arsitektur (S.Ars).

Di Indonesia sendiri ada banyak kampus yang memiliki jurusan arsitektur. Penasaran dimana saja? Cek di bawah ini.

  • Institut Teknologi Bandung (ITB)
  • Universitas Indonesia (UI)
  • Universitas Gadjah Mada (UGM)
  • Universitas Diponegoro (Undip)
  • Universitas Sebelas Maret (UNS)
  • Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
  • Universitas Brawijaya (UB)
  • Universitas Udayana (Unud)
  • Universitas Sam Ratulangi
  • Universitas Sumatera Utara (USU)
  • Universitas Hasanuddin (Unhas)
  • Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)
  • Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY)
  • Universitas Kristen Indonesia (UKI)
  • Universitas Pancasila
  • Universitas Bina Nusantara (BINUS)
  • Universitas Gunadarma
  • Universitas Tarumanagara
  • Universitas Islam Indonesia
  • Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ)
  • Universitas Trisakti
  • Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR)
  • Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW)
  • Universitas Katolik Soegijapranata (UNIKA)
  • Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)

Kesimpulan

Gaji seorang arsitektur memang besar, namun tanggung jawab terhadap sebuah proyek tidak bisa dianggap mudah.

Maka dari itu, dibutuhkan kemampuan dan pengalaman yang mumpuni untuk menjadi arsitek handal.